Pages

Thursday, December 2, 2010

Naturalisasi vs Nasionalisme

ngebaca judul diatas tentu pikiran kita langsung mengacu pada pertandingan di piala AFF kemarin, Indonesia vs mALAYsia :D

saya sendiri sampai sekarang masih terbawa euforia kemenangan fantastis timnas kita atas musuh bebuyutan tanah air dalam segala aspek. seketika langsung keinget piala asia 2009 kemarin. saya bersama tim futsal komunikasi UGM yg waktu itu kebetulan lagi ikut kejuaraan COMM UI CUP di jakarta mengambil kesempatan dalam kesempitan. kita molor dari jadwal seharusnya kita pulang ke jogja dan menyaksikan laga Indonesia vs korea selatan. disinilah gimana euforia dan ngerasa bener-bener jadi warga Indonesia kecipta..

pembuka laga dimulai dengan menyanyikan anthem nasional masing-masing negara. Indonesiapun menyanyikan Indonesia Raya. secara spontan seluruh penonton dengan kompak menaruh tangan kanan di dada kiri sambil menghayati lagu itu. selesai indonesia raya dinyanyiin saya langsung ngobrol ke temen saya, "gan, kacau, gue jadi suporter aja rasanya rela mati dilapangan buat timnas, gimana rasanya pemain yg di lapangan langsung ya?"

N - A - S - I - O - N - A - L - I -S - M -E

perasaan itu tumbuh karena jiwa nasionalisme tinggi. apapun demi tanah air kita rela mati (menurut saya). nah, saya mau kaitkan nasionalisme ini dengan naturalisasi yg sekarang telah dan ingin dilanjutkan dilakukan oleh timnas sepakbola kita.

ga perlu panjang lebar bicara soal teori ini-itu, kita, Indonesia berpenduduk total kurang lebih 200 juta jiwa. sebegitu susahkah menemukan 11 pemain terbaik sampai perlu naturalisasi pemain asing? oke, saya sendiri sebenernya kurang setuju dengan naturalisasi yg dilakukan PSSI terhadap Christian Gonzales. ga setuju banget apalagi klo dikaitin sama masalah nasionalisme.

kenapa?

simpel, sesimpel hidup saya jawabannya. haha. naturalisasi berarti meng-warganegara-kan pemain asing untuk timnas tersebut. banyak negara yg udah ngelakuin hal ini. ga usah jauh-jauh ke eropa. singapura dan thailand merupakan dua negara yang punya beberapa pemain naturalisasi. singapura sendiri klo ga salah punya sekitar 9 pemain naturalisasi. naturalisasi sendiri emg diperlukan untuk mengangkat prestasi timnas. nah, tapi apakah naturalisasi penting dilakukan hingga harus mengorbankan nasionalime?

saya sendiri ragu, apakah pemain naturalisasi yg bermain di timnas bermain karena cinta tanah air, atau karena kesempatan? bahkan materi?

okelah, naturalisasi christian gonzales dan irfan bachdim yang dilakuin sama PSSI terbilang sukses. Indonesia sukses besar mempercundangi malaysia dengan skor telak 5-1 dan dua pemain tersebut punya andil besar atas kemenangan indonesia.

naturalisasi emang bisa dianggap sebagai jalan pintas untuk berprestasi, tapi jelas banget hal tersebut telah melunturkan arti nasionalisme. sebuah kesuksesan ternyata berada di atas nilai-nilai kebangsaan dan mengesampingkan nasionalisme itu sendiri.

ada hal yg patut dipertanyain. kalo emang satu pemain asing (gonzalez) dan satu pemain berdarah indonesia yg main di belanda (bachdim) bisa sebegitu hebatnya punya andil besar di lapangan, kenapa pemain yg lain tidak? oke diganti pertanyaannya, kenapa kita ga bisa nemuin pemain yg seperti itu dari tahun ke tahun?

SISTEM! itu dia yg bikin kita bobrok. mereka bisa lebih hebat dari kita. bukan soal bawaan natural mereka, toh si bachdim juga bapaknya asli malang. klo mereka bisa kenapa pemain kita enggak? ini dia yg menurut saya kacaunya sistem yg ada di PSSI. bobrok. SDM kita ga kalah hebat kok sama negara-negara eropa atau amerika latin sana, bahkan di asia pun kita secara bakat bisa unggul. tapi sistemlah yang mengacaukan bakat itu sendiri. bakat tanpa ada pemeliharaan dan pembinaan yg tepat akan jatuh jadi sia-sia. satu bakat terbuang, dua bakat, dan seterusnya.

saya yakin banget hal ini akan berlangsung lama kalo ga ada perubahan di badan PSSI yg di mata FIFA-pun sudah bobrok nilainya. "klo gitu naturalisasi aja terus?" hah! naturalisasi, bisa-bisa 11 pemain di lapangan orang asing semua nanti dan malahan cadangannya pemain indonesia asli. ga malu sama dunia? mana nasionalisme anda?

kalo perlu, bahkan harus ada revolusi dalam badan PSSI. rombak besar-besaran mulai dari anggota sampe ketuanya. karena naturalisasi hanya berujung prestasi semu dan sementara. pembinaan yg lebih baik berujung investasi jangka panjang dan berkelanjutan. ga perlu takut juga nasionalisme luntur.

nah tapi ada satu pertanyaan besar lagi kalo emang PSSI direvolusi.
"orang-orang barunya darimana? kan mereka juga didikan dari binaan yg salah toh?"

No comments:

Post a Comment