Pages

Wednesday, May 4, 2011

Futsal KOM08, day by day..

terinspirasi tulisan dari mas willy (http://yudhawilly.tumblr.com/post/5193781457/5-punggawa-terbaik) saya jadi pengen juga ikutan nulis tentang futsal komunikasi.

di tulisan kali ini saya ingin sedikit mengupas mengenai tim futsal KOM08.
berdiri pertama kali seminggu setelah ospek selesai. melalui futsal inilah kami menjadi akrab satu sama lain. semakin sering main bareng akhirnya tercetuslah ide untuk ngikut turnamen. ajang unjuk gigi pertama kali adalah skala UGM (lupa nama turnamennya). tim yg mulanya bernama KONAC (KOmuNikasi futsAl Club) ini sempat mengalahkan teknik mesin dengan skor 3-1 hingga akhirnya kalah di perempatfinal oleh filsafat. kekalahan tersebut ga bikin kami semua gantung sepatu untungnya, justru malah termotivasi utk ikut turnamen2 lainnya. sekitar 6 turnamen baik skala UGM, skala fakultas, sampe skala umum kami ikuti atas nama tim Komunikasi 08. hasilnya? juara 3 FISIPOL CUP 2010, peringkat 4 JPP CUP (skala umum), juara 3 Communivasion Cup. selain turnamen kami juga sering latih tanding atau sering disebut sparring dengan tim-tim lain. ga akan bisa sampe sejauh ini tanpa ada punggawa-punggawa hebat di dalamanya. nah disini saya ingin mengulik mengenai personil tim futsal KOM08 baik yg secara konsisten berada dalam tim juga personil yg berjuang mendapatkan tempat di first-ten.

tulisan ini dibuat berdasarkan pengamatan saya sebagai pemain selama bermain bersama dengan teman-teman seangkatan saya selama 3 tahun ini. gapake lama langsung aja berikut merupakan punggawa-punggawa hebat pembela panji tim futsal KOM08 berdasarkan posisinya:


PENJAGA GAWANG:

1. Donny Dwi "paunk"

pertama kali bermain futsal dengan beliau (dikatakan beliau karena memang beliau pantas dikatakan beliau) saya pikir posisi dia adalah sayap. bahkan saya sempat menobatkan beliau menjadi salah satu aset pemain berbakat di KOM08. seiring berjalannya waktu dan seringnya kami futsal bersama ternyata posisi beliau yg sebenarnya adalah kiper. tepat dan ga salah dugaan awal saya, dia memang merupakan aset pemain penting di KOM08. selama 3 tahun tim yg awal mulanya bernama KONAC ini, posisi paunk ga tergantinkan dibawah mistar gawang. responnya yg cepat dalam menepis bola, pemberi komando yg baik dari lini terakhir, dan aksi cekatannya merupakan 3 dari sekian banyak kelebihan dari kiper buaya ini (dikatakan buaya karena beliau kalem sekali, tapi kalau temannya diusik dia ndak segan-segan merubah pribadinya jadi temperamental: http://dimasramadhani.blogspot.com/2009/05/dibalik-layar-futsal-komunikasi.html dan http://dimasramadhani.blogspot.com/2009/05/momentum-penting-komunikasi-08-vs-hukum.html, ada satu posting lagi tapi sudah dihapus karena kepentingan beberapa pihak :D).
saya sebagai pemain merasa aman jika gawang dijaga oleh beliau. namun amat disayangkan beliau memiliki kelemahan yg berefek krusial pada tim: jika sedang berada dalam kondisi baik tidak fit ataupun terprovokasi lawan, paunk ibarat kiper yg baru belajar cara menepis bola. tapi hal itu tertutupi dengan kelebihannya. kemampuannya menepis tembakan jarak jauh sangat luar biasa. apalagi jika beliau berada dalam top condition, dijamin lawan akan frutsasi ngejebol gawangnya. salah satu kiper yg patut diperhitungkan di skala universitas.

2. Agung Gnuga

pertama kali bermain dengan kiper kelas heavyweight ini yg terlintas di pikiran saya adalah: "agung memiliki skill per-kiper-an". dari cara menepis, melempar bola, bahkan rushing-outnya luar biasa sekali. sayang sekali terkendala dengan berat badannya, agung susah menggeser paunk sebagai kiper utama. respon yg kurang cepat menjadi kendala utamanya dimana futsal amat membutuhkan kecepatan baik dari pemain maupun penjaga gawang. meskipun begitu, agung engga patah arang, dia tetap rutin ikut latian-sparring KOM08 sebagai pelapis paunk. agung juga pernah mencatat rekor hebat dengan beribu-ribu kali menepis tendangan ke arah gawang ketika sparring melawan tim dari fakultas lain. agung tetap merupakan salah satu kiper hebat dan pemain yang rendah hati di KOM08 dan komunikasi.

BELAKANG:

1. Evan Septantyo

pemain paling indisipliner, bengal, susah diatur, dan semaunya. namun justru itulah yg menjadi kelebihan dari palang pintu KOM08 ini. kehebatannya dalam memprovokasi lawan baik dari ucapan maupun tindakannya di lapangan patut diacungi jempol walau memang tidak pantas dicontoh oleh adik-adik di rumah. gaya bermainnya sekilas mirip dengan Nemanja Vidic. Evan piawai dalam menghadang bola-bola atas karena tingginya yg menjulang. daya tahan fisiknya juga luar biasa mengingat anak ini merupakan anggota dari Setrajana. tendangannya kencang, piawai dalam mengatur serangan dari lini belakang, dan kerja kerasnya juga patut diacungi jempol. namun dibalik itu, evan juga punya kelemahan mendasar, yaitu: semarangan, atau bahasa lainnya: dablek, bahasa indonesianya: ngeyel. sering mangkir sparring, telat dateng latian persiapan turnamen, dan sering maju ke daerah pertahanan lawan tanpa mau balik lagi ke posisi semula sungguh amat merepotkan tim. namun jika diinstruksi dengan baik, siapapun akan merasa nyaman dan aman tanpa perlu khawatir kejebolan dalam menyerang jika bermain bersamanya dalam satu tim.

2. Setyo Ardhi "yoyo" N.

pemain paling bertenaga, melihatnya bermain seperti melihat Edgar Davids dalam tim. semangat pantang menyerahnya patut diacungi jempol. stamina pemain kelahiran 88 ini juga luar biasa sekali, ibarat habis minum susu kuda. yoyo sebenarnya sangat layak masuk ke dalam jajaran starting-five KOM08, sayang ketidakkonsistennya dalam setiap game menjadi kendala. kadang bagus kadang bermain buruk merupakan masalah klasik dari liverpudlian ini. konsentrasi dan fokus yg kurang juga merupakan kelemahan dari yoyo, ga salah kalo evan sering mem-bully yoyo di lapangan. tapi jika yoyo bermain dalam kondisi terbaiknya, ga perlu diragukan lagi, bahkan pemain dari penjuru dunia manapun mampu dia hentikan (agak hiperbola, tapi ini serius beneran). kemampuan menyerang dan bertahannya juga sama baiknya. jika ingin memiliki pemain yg mudah diatur, yoyolah orangnya.

3. Dimas Ramadhani

jika membayangkan seorang dimas yg lihai menggocek bola melewati lawan-lawan dengan indahnya bak tsubasa, anda salah orang. saya hanyalah pemain yg memiliki motto dalam futsal: disiplin,kerja keras, tanggung jawab dan ngotot. sekian.

4. Danni Nahason

pemain dengan body balance luar biasa. tidak memiliki skill futsal tidak masalah karena dia mampu menutupinya dengan kengototannya dalam mengejar bola kemanapun bola itu pergi. sayang, danni memiliki banyak acara eksternal di luar futsal sehingga sering keluar masuk tim dalam turnamen-turnamen yg ada. ketidakkonsistenan dan ketidaktenangannya dalam membawa bola di lini belakang juga agak mencemaskan. namun, Danni memiliki kelebihan lain selain sebagai pemain, beliau pawai dalam menjaga gawang. meski tidak memiliki teknik-teknik kiper tapi refleknya dalam menepis bola hampir sama baiknya dengan Paunk. jika anda membutuhkan orang perusak ritme permainan lawan dan dua tipe pemain dalam satu tim, Danni orang yg tepat.

TENGAH:

1. Dangan Prasetya

pertama melihatnya bermain saya merasa dangan memiliki kemampuan yg hebat. oleh dasar dugaan saya tersebut saya memasukan dangan dalam KONAC di turnamen yg pertama kali kami ikuti. masuk sebagai pemain pengganti, dangan menggiring bola, melewati satu pemain, hanya berhadapan dengan kiper, dangan menendang, bola tidak bergeming dari tempatnya. ternyata dangan menendang angin tanpa kena bola sama sekali. miris. memang. itulah turnamen perdana dan terakhirnya bersama tim KOM08 utk kemudian vakum di seluruh turnamen yg tim ikuti.
postur tubuh yg menjulang dan tegak merupakan salah satu kelebihan pemain yg disebut tentara bayaran ini. dangan memiliki kemampuan dalam memblok bola dengan kakinya yg panjang. kengototan dan semangatnya juga patut diacungi jempol. sempat dalam beberapa turnamen saya ingin memasukan dangan dalam tim, namun kurang yakin karena merasa dangan kurang loyal. terlihat dari jarangnya ikut latian dengan berbagai alasan ngelesnya, ogah2an kalo dikasih instruksi. namun dugaan itu semua sirna ketika melihat keloyalan dan semangat 45 dangan ketika membela KOM08 di Communivasion kemarin. jika saja dangan memiliki ketenangan di dalam lapangan, bukan tidak mungkin kalau pecinta mati barca ini masuk ke dalam jejeran starting-five KOM08.

2.Khalifardi Ipank

pemain spesial dalam KOM08. Ipank menjadi satu-satunya pemain berkaki kidal dalam tim. tendangan kirinya luar biasa keras. namun memang olahraga bukanlah bakat utama pemusik ini. stamina jelek, tidak tenang mengolah si kulit bundar, passing berantakan, shooting melenceng, sudah cukup menjelaskan kalau ipank tidak pantas sama sekali masuk ke dalam tim. namun yg mengharukan adalah semangat mau belajar ipang yg luar biasa. ia sadar kalau ia memang tidak memiliki bakat dalam futsal, namun ia menunjukan kemauan belajarnya dengan kengototannya dalam bermain dan sebisa mungkin menerapkan instruksi. keloyalan inilah yg membuat saya memilih ipank dalam turnamen JPP CUP (skala umum). asas dasar memilih dia adalah karena kemauannya, loyal, dan modal kaki kirinya yg hebat. namun emang engga jodoh, selama turnamen ipang hanya bermain tidak lebih dari 1 menit. namun siapa disangka, ipang justru menjadi aktor vital dalam manajemen tim. dia handal dan cekatan menjadi assisten pelatih, baik dalam menyiapkan papan taktik juga dalam mencatat waktu. mungkin JPP CUP adalah turnamen pertama dan terakhir kalinya untuk manusia setengah waras satu ini, tapi jika anda butuh motivator hebat dan pencair suasana dalam tim, rekrutlah Ipank.

3. Yanuar Muslih

satu-satunya pemain tanpa ekspresi dalam tim. mau kalah, mau menang, mau blunder, mau nyetak gol, yanuar sama sekali ga pernah menunjukan ekspresinya. datar. itulah yg terjadi selama 3 tahun bermain bersamanya. Yanuar merupakan pemain yg memiliki skill dalam mengolah bola, visi operannya juga sangat bagus. kemampuan menyerang yanuar cukup baik, namun sayang, itu semua tidak menutupi kemampuan bertahan yang sangat buruk dari yanuar. selalu terlambat mundur dan kurang piawai dalam menjaga lawan merupakan kendala utama. namun jika anda ingin melihat duet tsubasa-misaki, duetkanlah yanuar dan dirga dalam tim anda. yanuar pantas dinobatkan menjadi salah satu pengatur serangan terbaik yg dimiliki Komunikasi.

4. Aswin Mustafidz

biasa dipanggil ciprut, memiliki skill mengolah bola yg hebat seperti adiknya: kotek. namun sangat disayangkan ciprut ga pernah serius setiap latihan. foto merepresentasikan segalanya. mungkin inilah yg membuat ciprut sering keluar masuk tim KOM08. penampilannya dalam beberapa turnamen yg diikutinya juga selalu angin-anginan. namun sebagai pemain, saya yakin ciprut memiliki bakat hebat dalam futsal. saya sendiri ga bisa mendeskripsikan secara jelas kelebihan ciprut karena dia sendiri ga pernah serius dalam latian. jika saja pemain kriwil ini serius dalam bermain, bukan ga mungkin kalo permainannya bisa satu level dengan kotek.

5. M Gandiarto

pemain paling temperamental dalam tim, juga aset utama tim. kami biasa menyebutnya pemain pro. skill menyerangnya sangat luar biasa. kemampuan mengolah bola, passing, shooting, berada di atas rata-rata pemain baik di tim KOM08 maupun jurusan komunikasi. segala posisi juga bisa dia lakoni. konsistensi permainnya juga ga diragukan lagi. ga berlebihan jika saya menyebutnya MVP KOM08. gandi merupakan goal-getter tim ini. sayang, sifatnya yg temperamental menjadi kendala. gandi mudah sekali terprovokasi lawan. jika sudah terprovokasi, maka buyar semua konsentrasinya dan berimbas pada permainan. penempatan posisi dalam bertahan gandi juga kurang, apalagi kalau udah kecapean. tapi dibalik semua itu, jika anda ingin bermain sambil menonton gol-gol indah dari lini belakang, percayakan lini depan anda pada pemain nomer punggung 4 ini. secara pribadi, merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya dapat bermain bersamanya dalam satu tim selama 3 tahun (ini serius ga bercanda). sungguh saya berharap suatu saat nanti dalam suatu turnamen saya bisa berhadapan dan berduel dengan pemain ini di tim yang berbeda.

DEPAN:

1. Adhirga Romadhona

bakat sebenarnya Duta Pariwisata Jateng ini adalah bermain basket. skillnya dalam futsal tidaklah seberapa. sering kehilangan bola, shooting tanpa tenaga, dan control yg cukup buruk merupakan kelemahan dari dirga. namun sama seperti ipank, dirga terus menerus mau belajar dan belajar. alhasil, dirga 3 tahun yg lalu dengan dirga yg sekarang sangatlah berbeda. meskipun kontrolnya masih buruk, tapi ia menjadi jauh lebih tenang dalam bermain dibanding 3 tahun lalu. dirga juga pintar memotivasi teman2nya sesama pemain ketika pertandingan mau dimulai. ia juga merupakan pribadi yang menerima kritikan. model satu ini tidak pernah absen dari turnamen yg diikuti oleh KOM08, meski selalu turun dari bangku cadangan. saya sebagai pemain melihat justu bakat basket dirga itulah menjadi modal utamanya dalam bermain futsal. pengamatan yg tepat. jika anda membutuhkan pemain yg aplikatif dalam taktik-taktik yg anda inginkan, Dirgalah orangnya. salah satu pemain yang bisa diposisikan di mana saja.

2. Blasius Abram A.W

Abim merupakan pemain paling tidak konsisten yg dimiliki KOM08. bisa jadi dia bermain sangat bagus bak trezeguet, namun di satu waktu bisa jadi ia menjelma menjadi pribadi yg baru saja belajar bermain futsal. namun dibalik itu, Abim pemain paling setia dalam mengikuti seluruh latian dan sparring KOM08. Abim juga sering keluar masuk tim. pria brewok ini bukanlah pemain pencipta peluang, tapi pemain yg bagus dalam positioning di depan gawang dan memanfaatkan peluang menjadi gol. sayang, finisihingnya kurang.
memasukan Abim ke dalam tim bak melempar dadu. namun jangan pernah sekali-kali meremehkan kemampuannya, karena bisa jadi secara tidak terduga dia menjadi penyelamat tim dengan gol2 tidak terduganya. andai saja si arab satu ini memiliki konsistensi permainan dan finishing yang dahsyat, sudah pasti tiket menjadi pelapis penyerang utama, kotek, berada di tangannya.

3. Faudzan Damar "kotek"

merupakan penyerang dan tembok depan utama KOM08. kotek memiliki kemampuan dalam membuka ruang bagi teman-temannya dari lini tengah. kemampuannya dalam menciptakan peluang baik bagi dirinya sendiri maupun teman2nya adalah andalan utamanya. dibekali dengan skill mengolah bola yg cukup baik kotek juga mampu memberi komando dari lini depan. "cerdik" merupakan kata yg pas untuk disematkan yg perawakan dan gaya bermainnya mirip Budi Sudarsono ini. andai staminanya seperti kuda, kotek pasti ga akan tergantikan di lini depan tim.



itu dia testimoni singkat saya tentang punggawa-punggawa futsa; KOM08. selama 3 tahun ini tentu terjadi perubahan signifikan dalam tim, dari kami yang sekedar bermain futsal sampai akhirnya mengerti taktik-taktik dan teknik dalam lapangan. hal tersebut dapat terjadi karena kehadiran teman baik sekaligus coach handal:
Galih Dante setahun belakangan ini.
manusia gila obsesi sorakan wanita yg baru lulus S2 MM UGM ini merupakan aktor di belakang panggung dibalik kesuksesan tim. bermodal sertifikat kepelatihan PSSI dan pengalaman bermainnya dalam futsal, Dante mampu menggiring Futsal KOM08 menjadi tim yg patut disegani setengah tahun belakangan ini. ilmu-ilmunya memberikan perubahan signifikan dalam permainan tim. siapa yg sangka tim dari jurusan Komunikasi 2008 mampu meraih 4 besar dalam turnamen Piala Gubernur JPP CUP yg notabene adalah turnamen skala umum?

namun dibalik semua itu masih ada satu tujuan yang ingin diraih oleh tim, yaitu berhenti menjadi spesialis semifinal untuk kemudian merasakan indahnya menjadi juara 1. saya yakin dengan teman-teman saya yg hebat ini, suatu saat nanti KOM08 bisa merasakan nikmatnya mencium trophy juara 1 turnamen. tentunya sebelum kami semua lulus. aminn.


mungkin sekian tulisan saya yg macak komentator handal atau pengamat pro ini. motivasi saya dalam membuat tulisan ini tidak lain tidak bukan adalah hanya sekedar memamerkan kehebatan dan kemampuan teman-teman saya dalam dunia futsal.
enjoy, dan salam olahraga!

Tuesday, December 14, 2010

Piala Gubernur DIY, JPP CUP 2010


JPP CUP merupakan turnamen futsal yang diselenggarakan oleh jurusan Ilmu politik dan Pemerintahan fakultas ISIPOL UGM. Sebanyak total 48 tim se-Yogyakarta memperebutkan piala gubernur dan sejumlah uang tunai sebagai hadiah utamanya. Untuk juara kedua dan ketiga sendiri akan mendapatkan piala walikota dan piala JPP beserta sejumlah uang tunai. Pada awalnya, JPP CUP ini ditujukan hanya untuk mahasiswa (antar jurusan) se-Yogyakarta. Namun karena bencana Merapi kemarin, turnamen ini terpaksa harus molor waktu pelaksanaanya, peminatnya pun berkurang. Akhirnya panitia mengubah kebijakan dengan menjadikan turnamen yang diselenggarakan pada 9-10 november lalu ini menjadi turnamen berskala mahasiswa umum (campuran).

Tim futsal Komunikasi turut serta berpartisipasi dalam turnamen sistem gugur ini. Walaupun akhirnya JPP CUP berubah format, tim Komunikasi tidak gentar dan tetap mengirimkan dua wakilnya, yakni Kom UGM A dan Kom UGM B. Berbekal dengan latihan rutin selama seminggu penuh, tim futsal Komunikasi menunjukan tajinya dalam JPP CUP. Tim KOM UGM A yang dilatih oleh Galih “Dante” ini berhasil lolos hingga semifinal dengan menyingkirkan FH UGM (2-1), Chantera (perminyakan UPN) (3-2), Ganesha (3-0) dan FIK UNY (5-2). Sayang, Kom UGM B tidak dapat mengikuti jejak tim A karena harus tersingkir di babak awal karena kalah adu penalti.

Kom UGM A akhirnya gagal melaju ke final JPP CUP. Tim yang dipunggawai oleh Dimas Ramadhani, Donny “Paunk”, Gandiarto, Faudzan Damar, Evan Septantyo, Adhirga Romadhona, Khalifardi Utama, Fakhmi Wasis, Silverius, dan Ganang ini takluk di tangan GSP Team pada babak semifinal dengan skor 4-2. Dengan berbekal waktu istirahat satu jam, Kom UGM A harus kembali bertanding untuk memperebutkan juara 3. Lawan kali ini adalah Paradise FC. Setelah melalui pertandingan yang alot dengan kejar mengejar skor (3-3), akhirnya Kom UGM A kembali harus mengakui keunggulan lawannya. Kom UGM A dipastikan meraih peringkat 4 di turnamen JPP CUP setelah kalah lewat adu penalti (3-2) melawan Paradise FC.

Merupakan pencapaian yang luar biasa mengingat JPP CUP ini merupakan turnamen berskala mahasiswa umum (campuran). Ilmu Komunikasi UGM sendiri adalah sedikit tim yang punggawanya merupakan satu lingkup jurusan dan satu-satunya wakil FISIPOL sejak babak perempatfinal. Turnamen inipun dianggap ajang pemanasan bagi tim futsal Ilmu Komunikasi agar ke depannya dapat jauh lebih baik lagi seperti yang diamini oleh kapten tim, Dimas Ramadhani. Hari ini boleh gagal, namun pasti esok akan berhasil. Go futsal Komunikasi!

Salam olahraga.



Thursday, December 2, 2010

Naturalisasi vs Nasionalisme

ngebaca judul diatas tentu pikiran kita langsung mengacu pada pertandingan di piala AFF kemarin, Indonesia vs mALAYsia :D

saya sendiri sampai sekarang masih terbawa euforia kemenangan fantastis timnas kita atas musuh bebuyutan tanah air dalam segala aspek. seketika langsung keinget piala asia 2009 kemarin. saya bersama tim futsal komunikasi UGM yg waktu itu kebetulan lagi ikut kejuaraan COMM UI CUP di jakarta mengambil kesempatan dalam kesempitan. kita molor dari jadwal seharusnya kita pulang ke jogja dan menyaksikan laga Indonesia vs korea selatan. disinilah gimana euforia dan ngerasa bener-bener jadi warga Indonesia kecipta..

pembuka laga dimulai dengan menyanyikan anthem nasional masing-masing negara. Indonesiapun menyanyikan Indonesia Raya. secara spontan seluruh penonton dengan kompak menaruh tangan kanan di dada kiri sambil menghayati lagu itu. selesai indonesia raya dinyanyiin saya langsung ngobrol ke temen saya, "gan, kacau, gue jadi suporter aja rasanya rela mati dilapangan buat timnas, gimana rasanya pemain yg di lapangan langsung ya?"

N - A - S - I - O - N - A - L - I -S - M -E

perasaan itu tumbuh karena jiwa nasionalisme tinggi. apapun demi tanah air kita rela mati (menurut saya). nah, saya mau kaitkan nasionalisme ini dengan naturalisasi yg sekarang telah dan ingin dilanjutkan dilakukan oleh timnas sepakbola kita.

ga perlu panjang lebar bicara soal teori ini-itu, kita, Indonesia berpenduduk total kurang lebih 200 juta jiwa. sebegitu susahkah menemukan 11 pemain terbaik sampai perlu naturalisasi pemain asing? oke, saya sendiri sebenernya kurang setuju dengan naturalisasi yg dilakukan PSSI terhadap Christian Gonzales. ga setuju banget apalagi klo dikaitin sama masalah nasionalisme.

kenapa?

simpel, sesimpel hidup saya jawabannya. haha. naturalisasi berarti meng-warganegara-kan pemain asing untuk timnas tersebut. banyak negara yg udah ngelakuin hal ini. ga usah jauh-jauh ke eropa. singapura dan thailand merupakan dua negara yang punya beberapa pemain naturalisasi. singapura sendiri klo ga salah punya sekitar 9 pemain naturalisasi. naturalisasi sendiri emg diperlukan untuk mengangkat prestasi timnas. nah, tapi apakah naturalisasi penting dilakukan hingga harus mengorbankan nasionalime?

saya sendiri ragu, apakah pemain naturalisasi yg bermain di timnas bermain karena cinta tanah air, atau karena kesempatan? bahkan materi?

okelah, naturalisasi christian gonzales dan irfan bachdim yang dilakuin sama PSSI terbilang sukses. Indonesia sukses besar mempercundangi malaysia dengan skor telak 5-1 dan dua pemain tersebut punya andil besar atas kemenangan indonesia.

naturalisasi emang bisa dianggap sebagai jalan pintas untuk berprestasi, tapi jelas banget hal tersebut telah melunturkan arti nasionalisme. sebuah kesuksesan ternyata berada di atas nilai-nilai kebangsaan dan mengesampingkan nasionalisme itu sendiri.

ada hal yg patut dipertanyain. kalo emang satu pemain asing (gonzalez) dan satu pemain berdarah indonesia yg main di belanda (bachdim) bisa sebegitu hebatnya punya andil besar di lapangan, kenapa pemain yg lain tidak? oke diganti pertanyaannya, kenapa kita ga bisa nemuin pemain yg seperti itu dari tahun ke tahun?

SISTEM! itu dia yg bikin kita bobrok. mereka bisa lebih hebat dari kita. bukan soal bawaan natural mereka, toh si bachdim juga bapaknya asli malang. klo mereka bisa kenapa pemain kita enggak? ini dia yg menurut saya kacaunya sistem yg ada di PSSI. bobrok. SDM kita ga kalah hebat kok sama negara-negara eropa atau amerika latin sana, bahkan di asia pun kita secara bakat bisa unggul. tapi sistemlah yang mengacaukan bakat itu sendiri. bakat tanpa ada pemeliharaan dan pembinaan yg tepat akan jatuh jadi sia-sia. satu bakat terbuang, dua bakat, dan seterusnya.

saya yakin banget hal ini akan berlangsung lama kalo ga ada perubahan di badan PSSI yg di mata FIFA-pun sudah bobrok nilainya. "klo gitu naturalisasi aja terus?" hah! naturalisasi, bisa-bisa 11 pemain di lapangan orang asing semua nanti dan malahan cadangannya pemain indonesia asli. ga malu sama dunia? mana nasionalisme anda?

kalo perlu, bahkan harus ada revolusi dalam badan PSSI. rombak besar-besaran mulai dari anggota sampe ketuanya. karena naturalisasi hanya berujung prestasi semu dan sementara. pembinaan yg lebih baik berujung investasi jangka panjang dan berkelanjutan. ga perlu takut juga nasionalisme luntur.

nah tapi ada satu pertanyaan besar lagi kalo emang PSSI direvolusi.
"orang-orang barunya darimana? kan mereka juga didikan dari binaan yg salah toh?"

Wednesday, December 1, 2010

make a simple change for a big different! (Repost)

For your info, black template on your blog will save more energy to save our earth. Black color on your monitor screen makes it eat less energy on progress.
as noted, an all white webpages uses 74 watts to display, while an all black uses 53 watts only. lumayan kan?
so, loves and respect your earth with doing something useful, even it's a small things.
make a simple change for a big different!

thanks!

-tautan dari postingan blog lama (http://dimasramadhani.blogspot.com/2009/06/make-simple-change-for-big-different.html)-

Blog Baru!

halo para followers, halo para pengunjung, halo para pembaca setia (he?)

nama saya dimas ramadhani, biasa dipanggil dimas. sekarang lagi melanjutkan studi S1nya di fakultas isipol, jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. seorang futsal addict dan soccer holic. liverpool sampe mati. pemain favorit? michael owen, steven gerrard, daniel agger. nama terakhir adalah role model gua dalam bermain futsal :D

haha untuk perkenalan lebih dalam bisa diliat di posting pertama blog gua sebelumnya -> dimasramadhani.blogspot.com

kok bikin blog baru? simpel, karena mau suasana baru. ngeliat blog yg lama rasanya sumpek banget udah kebanyakan posting dan kebanyakan curhat. kebanyakan gadget juga.

nah di Chronicle part dua ini gua mau berbagi posting mengenai hal-hal di luar cerita curhat gua sendiri.

kenapa nama blognya masih Chronicle? karena gua suka banget filosofi yg terkandung di kata-kata Chronicle itu sendiri.

oke biar cepet, copy paste aja ya dari postingan di blog gua yg lama.
menurut terjemahan, chronicles berarti adalah sejarah atau suatu rentetan kejadian. dalam verba bisa juga diartiin sebagai menulis suatu rentetan kejadian. nah pas kan dengan tujuan blog ini. disini gw mau nulis segala sesuatu rentetan kejadian baik yg gw alami, gw lihat, gw dengar, gw rasain, dan juga orang lain alami. begitu.

mari mulai menulis, selamat menikmati hehe